Minggu, 12 Mei 2013

Tujuan Pendidikan nasional Prespektif Filsafat Pendidikan Islam


TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

I.     PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan ciri khas yang dimiliki oleh manusia. Dengan adanya pendidikan manusia menjadi semakin mengerti dan memahami arti penting dari kehidupan ini. Untuk itu pendidikan harus tetap ada dan perlu terus dikembangkan dalam rangka menjawab persoalan-persoalan yang berkembang dan yang dihadapi oleh manusia.
Ketika kita akan mendesain sebuah pendidikan, maka kita harus memulainya dengan merumuskan tujuan yang hendak dicapai, berdasarkan dasar pendidilkan yang menjadi pandangan hidup mendesain itu, kita rumuskan tujuan pendidikan. Jadi tujuan pendidikan pada dasarnya ditentukan oleh pandangan hidup. Pikiran inilah yang menyebabkan berbeda-bedanya desain pendidikan. Pendidikan merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan, tujuannya bertahap dan bertingkat.
Dalam kaitannya kita sebagai umat Islam, maka kiranya kita perlu mengetahui apa maksud dari pada tujuan pendiidikan Islam yang sesungguhnya dan juga apa maksud dari tujuan pendidikan nasional kita. Apakah tujuan pendidikan nasional yang ada sekarang ini sudah sesuai dengan tujuan pendidikan islam yang kita anut, ataukah tujuan pendidikan nasional hanya berkepentingan kepada bangsa Indonesia semata? Demi penjawab pertanyaan tersebut, maka tertariklah penulis untuk membahas tentang tujuan pendidikan nasional perspektif filsafat pendidikan islam.

II.     RUMUSAN MASALAH
A.   Bagaimana Tujuan Pendidikan Nasional?
B.   Bagaimana Tujuan Pendidikan Menurut Filsafat Pendidikan Islam?
C.   Bagaimana Tujuan Pendidikan Nasional Bila Ditinjau Dari Filsafat Pendidikan Islam?

III.     PEMBAHASAN
A.       Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan adalah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Artinya, tujuan merupakan kehendak seseorang untuk mendapatkan dan memiliki serta memanfaatkannya bagi kebutuhan dirinya sendiri atau untuk orang lain.[1]
Pendidikan nasional adalah suatu sistem pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa tujuannya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut.[2]
Tujuan pendidikan di Indonesia tertulis pada Undang-undang Republik Indonesia (UURI) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta peraturan-peraturan pemerintah yang bertalian dengan pendidikan. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 26 Ayat 1 disebutkan pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar:
1.      Kecerdasan                            4. Akhlak mulia
2.      Pengetahuan                          5.  Keterampilan untuk hidup mandiri
3.      Kepribadian                           6. Mengikuti pendidikan lebih lanjut

Tampaknya pendidikan dasar, yang mencakup SD dan SMP, ini sudah diorientasikan kepada upaya mendasari hidupnya. Hal ini dapat dilihat dari butir keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, disamping bekal-bekal yang lain.
Selanjutnya dalam pasal yang sama, Ayat 2, disebutkan pendidikan menengah umum (SMA/SMU) mempunyai tujuan yang sama seperti pendidikan dasar, hanya saja kalau dalam pendidikan dasar dinyatakan sebagai peletak dasar, maka dalam pendidikan menengah umum disebutkan untuk meningkatkan apa yang telah dicapai di pendidikan dasar. Dan untuk tujuan pendidikan kejuruan (SMK) pada Ayat 3 pasal yang sama, juga mempunyai tujuan yang sama sebagaimana tujuan pendidikan di tingkat SMA/SMU, hanya saja pada point yang ke-enam jika di tingkat SMA/SMU berbunyi “mengikuti pendidikan lebih lanju” akan tetapi kalau di SMK berbunyi: “mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruan”.
Terakhir dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) itu yang akan dibahas adalah pasal yang sama Ayat 4 tentang tujuan pendidikan tinggi yang mengatakan untuk mempersiapkan pesrta didik menjadi anggota masyarakat yang:
1.      Berakhlak mulia           
2.      Memiliki pengetahuan
3.      Terampil
4.      Mandiri
5.      Mampu menemukan, mengembangkan, dan menerapkan ilmu, teknologi,serta seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Sesudah membahas empat macam tujuan pendidikan tersebut di atas, selanjutnya adalah membahas tentang tujuan pendidikan nasional yang tertulis dalam UURI No. 20 Tahun 2003.[3]
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi  manusia yang:
1.      Beriman dan bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.      Berakhlak mulia
3.      Sehat
4.      Berilmu
5.      Cakap
6.      Kreatif
7.      Mandiri
8.      Menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.[4]
Secara umum tujuan-tujuan pendidikan di Indonesia, baik tujuan-tujuan sekolah, perguruan tingi, maupun tujuan nasional sudah mencakup ketiga ranah perkembangan manusia, seperti tertulis dalam teori-teori pendidikan, yaitu perkembangan:
1.      Kognisi/kognitif
Kognitif yaitu kemampuan individual mengenal dunia sekitarnya yang meliputi perkembangan intelektual atau mental.
2.      Afeksi/afektif
Yang dimaksud afektif yaitu mengenai perkembangan sikap, perasaan, dan nilai-nilai atau perkembangan emosional dan moral.
3.      Psikomotor
Psikomotor yaitu hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan keterampilan yang mengandung unsur motoris.[5]

B.       Tujuan Pendidikan Menurut Filsafat Pendidikan Islam
Sebagaimana yang kita ketahui, tujuan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan terjadi. Sedangkan Tujuan pendidikan adalah perubahan yang diharapkan pada subjek didik setelah mengalamai proses pendidikan, baik pada tingkah laku individu dan kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya dimana individu hidup, selain sebagai arah atau petunjuk dalam pelaksanaan pendidikan, juga berfungsi sebagai pengontrol maupun mengevaluasi keberhasilan proses pendidikan.
Jika kita berbicara tentang tujuan pendidikan islam, berarti berbicara tentang nilai-nilai ideal yang bercorak islami. Hal ini mengandung makna bahwa tujuan pendidikan islam tidak lain adalah tujuan yang merealisasi idealitas islami.[6]
Sebagai pendidikan yang nota benenya Islam, maka tentunya dalam merumuskan tujuan harus selaras dengan syari’at Islam. Adapun rumusan tujuan pendidikan Islam yang disampaikan beberapa tokoh adalah bisa diuraikan sebagai berikut;
Pertama, Ahmad D Marimba mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah identik dengan tujuan hidup orang muslim. Tujuan hidup manusia munurut Islam adalah untuk menjadi hamba Allah. Hal ini mengandung implikasi kepercayaan dan penyerahan diri kepada-Nya.
Kedua, DR. Ali Ashraf mengatakan bahwa ‘‘tujuan akhir pendidikan Islam adalah manusia yang menyerahkan diri secara mutlak kepada Allah pada tingkat individu, masyarakat dan kemanusiaan pada umunya”.
Ketiga,  Syahminan Zaini, mengatakan bahwa “Tujuan Pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang berjasmani kuat dan sehat dan trampil, berotak cerdas dan berilmua banyak, berhati tunduk kepada Allah serta mempunyai semangat kerja yang hebat, disiplin yang tinggi dan berpendirian teguh”
Dari berbagai pendapat tentang tujuan pendidikan Islam diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani serta moral yang tinggi, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Jika dipandang dari segi filsafat, Pendidikan Islam secara filosofis berorientasi pada nilai-nilai Islami yang berdasarkan pada tiga dimensi hubungan manusia selaku “khalifah” di muka bumi yaitu sebagai berikut:
1.      Menanamkan sikap hubungan yang seimbang, selaras dengan Tuhanya
2.      Membentuk sikap hubungan yang harmonis, selaras, seimbang dengan masyarakatnya
3.      Mengembangkan kemampuanya untuk menggali, mengelola dan memanfaatkan kekayaan alam ciptaan Allah bagi kepentingan kesejahteraan hidupnya, dan hidup sesamanya serta bagi kepentingan ubudiahnya kepadaNya, dengan dilandasi sikap hubungan yang harmonis pula.
Sikap hubungan yang harmonis itu ialah sikap yang tidak memusuhi alam sekitar, seperti merusak alam atau menguras habis kekayaan alam tanpa memikirkan kelangsungan ekosistem yang ada.[7]
Jika dilihat dari sisi filosofis, maka tujuan pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.      Tujuan baik yang berfungsi sebagai alat (instrumental values) untuk mencapai tujuan lain, seperti tujuan agar pandai membaca, fungsinya sebagai alat untuk mencapai (tujuan) pengetahuan yang lebih luas.
2.      Tujuan yang berada dalam peserta didik itu sendiri. Tujuan itu tidak lain adalah mempertumbuhkan dan atau memperkembangkan (pemahaman) peserta didik. Bertambah cerdas merupakan tujuan yang interinsik berada dalam diri peserta didik itu sendiri.
3.      Tujuan yang ideal adalah sesuatu yang berada di luar peserta didik, yaitu terlaksananya dan terwujudnya perilaku dan watak terpuji yang bernilai tinggi dalam kehidupan yang disebut dengan istilah living values dan atau partical values.
Ketiga sisi filosofis tujuan pendidikan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: Pertama, tujuan teoritis yang bersasaran pada pemberian kemampuan teori kepada peserta didik. Kedua, Tujuan praktis yang mempunyai nilai sasaran pada pemberian kemampuan implementatif dalam hidup dan kehidupan.[8]
Atau dengan kata lain konsep tujuan pendidikan Islam mengarah kepada tiga bidang asasi, yaitu:
1.      Tujuan-tujuan individual
Yaitu perubahan yang diinginkan berkaitan dengan individu-individu baik secara tingkah laku, aktivitas dan pencapaianya, dan pada pertumbuhan yang diingini pada pribadi masing-masing individu, dan juga perubahan pada persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat.
2.      Tujuan sosial
Yaitu yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat secara keseluruhan dengan tingkah laku masyarakat umumnya,  dan dengan apa yang berkaitan dengan kehidupan ini tentang perubahan yang diingini, dan pertumbuhan, memperkaya pengalaman dan kemajuan yang diinginkan.
3.      Tujuan-tujuan Professional
Yaitu yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai sutu aktivitas di antara aktivitas-aktivitas dalam masyarakat.[9]
Dari uraian di atas kiranya dapat memberikan gambaran luas lingkup yang dikehendaki oleh pendidikan. Karena manusia yang dibinanya itu merupakan totalitas sebagai makhluk individu dan sosial. Dengan demikian pendidikan harus mampu mengemban misi yang diperlukan untuk pertumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan pribadi dan masyarakat.
Dengan itu tujuan pendidikan itu sebenarnya berada dalam tiga jenis atau tahap, yaitu:
1.      Tujuan tertinggi atau terakhir bagi pendidikan, yaitu tujuan yang tidak diatasi oleh tujuan lain, sekalipun bertingkat-tingkat dibawahnya tujuan-tujuan lain yang kurang dekat atau kurang umum dari padanya. Beberapa hal yang berkaitan dengan tujuan ini yaitu:
a.    Perwujudan kendiri
b.    Maksudnya, yang terpenting adalah tentang jiwa, bukan jasmani, sedang perwujudannya adalah mengangkatnya supaya sampai ke alam (malakut) yang tertinggi sampai berhubungan dengan pencipta dan Tuhannya.
c.    Persiapan untuk kewarganegaraan yang baik
d.   Pertumbuhan yang menyeluruh dan berpadu bagi pribadi pelajar
e.     Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat
2.      Tujuan-tujan umum bagi pendidikan
Beberapa hal yang berkaitan dengan tujuan ini yaitu:
a.       Pembentukan jasmani yang sehat dan kuat dan berdaya menjaga keselamatan
b.      Penumbuhan daya bertindak pada suasana kehidupan pribadi dan sosial dengan tindakan yang berdasar pada fakta dan pemikiran yang teratur
c.       Penumbuhan daya untuk hidup sebagai seorang individu dalam kumpulan, yang merasakan kebahagiaan pribadi melalui pencapaiaannya akan hak-haknya dan menjalankan kewajibannya, dan merasakan bahwa ia berguna bagi orang lain
d.      Penumbuhan kepercayaan pada diri dan pada orang lain dan menghormati, mencintai dan menghargai orang lain
e.       Penumbuhan sikap atau kecenderungan serta merta ke arah ideal tertinggi, kebaikan, dan keindahan tempat ia mengatasi kemaslahatan pribadi dalam membimbing tingkah laku
3.      Tujuan khusus
Diantara tujuan khusus dalam pendidikan adalah:
a.    Memperkenalkan kepada generasi-generasi muda akan akidah islam, dasar-dasarnya, asal usul ibadat, dan cara-cara melasanakanya dengan betul, dengan membiasakan mereka berhati-hati dalam mematuhi akidah-akidah agama dan menghormati syari’at-syari’at agama.
b.    Menumbuhkan kesadaran yang betul pada diri pelajar terhadap agama.
c.    Menanamkan keimanan kepada Allah swt. Kepada malaikat, roosul-rosul, kitab-kitab dan hari akhir berdasar pada faham kesadaran dan keharusan perasaan.
d.   Menumbuhkan minat generasi muda untuk menambah  pengetahuan dalam adab dan pengetahuan keagamaan dan untuk mengikuti hukum-hukum agama dengan kecintaan dan kerelaan.
e.    Menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada Al-Qur’an.
f.     Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan kebudayaan islam serta pahlawannya.
g.    Menumbuhkan rasa rela, optimisme, kepercayaan diri, tanggung jawab, menghargai kewajiban, tolong menolong, atas kebaikan dan taqwa, kasih sayang, cinta kebaikan, sabar, peerjuangan untuk kebaikan, memegang teguh pada prinsip, berkorban untuk agama dan tanah air dan bersiap untuk membelanya.
h.    Mendidik naluri, motivasi, dan keinginan generasi muda dan membentenginya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahan motivasi-motivasinya, mengatur emosi dan mebimbingnya dengan baik.
i.      Menanamkan iman yang kuat kepada Allah.
j.       Membersihkan hati mereka dari dengki, hasad, iri hati, benci, kekasaran, kezaliman, egoisma, tipuan, khianat, nifak, ragu, perpecahan, dan perselisihan.[10]
Menurut Prof. Mohammad Athiya al-Abrasy dalam kajiannya tentang pendidikan Islam telah menyimpulkan lima tujuan yang asasi bagi pendidikan Islam yang diuraikan dalam “At-Tarbiyah Al Islamiyah Wa Falsafatuha” yaitu:
1.      Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia
Islam menetapkan bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam dan bahwa mencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikan sebenarnya. Dan bukanlah tujuan pendidikan dan pengajaran dalam rangka pemikiran Islam untuk mengisi otak pelajar dengan informasi-informasi kering dan mengajar mereka pelajaran-pelajaran yang belum mereka ketahui. Dapat diringkaskan tujuan asasi pendidikan Islam itu dalam suatu kata, yaitu “keutamaan”. Menurut ajaran ini setiap pengajaran harus harus berorientasi pada pendidikan akhlak dan akhlak keagamaan di atas segala-galanya.
2.      Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat
Pendidikan Islam tidak hanya menaruh perhatian pada segi keagamaan saja dan tidak hanya segi keduniaan saja, tetapi ia menaruh perhatian pada kedua-duanya sekaligus dan ia memandang persiapan untuk kedua kehidupan itu sebagai tujuan tertinggi dan terakhir bagi pendidikan.
3.      Menumbuhkan ruh ilmiah pada pelajaran dan memuaskan hati untuk mengetahui dan memungkinkan ia mengkaji ilmu sekedar sebagai ilmu
4.      Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknis, dan perusahaan supaya ia dapat menguasai profesi tertentu, teknis tertentu dan perusahaan tertentu, supaya dapat ia mencari rezeki dalam hidup dan hidup dengan mulia di samping memelihara segi kerohanian dan keagamaan. Pendidikan Islam, sekalipun menentukan segi kerohanian dan akhlak, tidaklah lupa menyiapkan seseorang untuk hidup dan mencari rezeki. Begitu juga ia tak lupa melatih badan, akal, hati, perasaan, kemauan tangan, lidah dan pribadi.
5.      Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan Pendidikan Islam tidaklah semuanya bersifat agama atau akhlak, atau spiritual semata-mata, tetapi menaruh perhatian pada segi kemanfaatan pada tujuan-tujuan, kurikulum dan aktivitasnya. Pendidik-pendidik muslim memandang kesempurnaan manusia tidak akan tercapai kecuali dengan memadukan antara agama dan ilmu pengetahuan atau menaruh perhatian pada segi-segi spiritual, akhlak dan segi-segi kemanfaatan.
Demikian beberapa rumusan tujuan pendidikan Islam, makna dan fungsinya dalam upaya pembentukan kepribadian muslim, perpaduan iman dan amal saleh, yaitu keyakinan adanya kebenaran mutlak yang menjadi satu-satunyan tujuan hidup dan sentral pengabdian diri dan perbuatan yang sejalan dengan harkat kemanusiaan dan meningkkatkan kemanusiaan.[11]

C.    Tujuan Pendidikan Nasional Ditinjau Dari Filsafat Pendidikan Islam
Jika kita melihat dari penjelasan di atas mengenai tujuan pendidikan nasional yang ada di Indonesia dengan tujuan pendidikan menurut Islam, maka secara garis besar tujuan pendidikan nasional sudah sesuai dengan apa yang dimaksud dengan tujuan pendidikan yang ada dalam Islam. Hal ini bisa kita lihat, yaitu Tujuan pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:
1.    Beriman dan bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa
Hal ini sudah sesuai dengan tujuan pendidikan yang ada dalam Islam, yaitu sebgaimana mana yang ada di dalam tujuan khusus yang berbunyi:
a.       Menanamkan iman yang kuat kepada Allah.
b.      Menanamkan keimanan kepada Allah swt. Kepada malaikat, roosul-rosul, kitab-kitab dan hari akhir berdasar pada faham kesadaran dan keharusan perasaan.
c.       Memperkenalkan kepada generasi-generasi muda akan akidah islam, dasar-dasarnya, asal usul ibadat, dan cara-cara melasanakanya dengan betul, dengan membiasakan mereka berhati-hati dalam mematuhi akidah-akidah agama dan menghormati syari’at-syari’at agama.
d.      Menumbuhkan kesadaran yang betul pada diri pelajar terhadap agama.
2.    Berakhlak mulia
Hal ini sudah sesuai dengan tujuan pendidikan yang ada dalam Islam, yaitu sebagaimana menurut Prof. Mohammad Athiya al-Abrasy, bahwa tujuan pendidikan adalah untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia. dan juga terdapat dalam tujuan yang ideal yaitu sesuatu yang berada di luar peserta didik, yakni terlaksananya dan terwujudnya perilaku dan watak terpuji yang bernilai tinggi dalam kehidupan
3.    Sehat
Hal ini sudah sesuai dengan tujuan pendidikan yang ada dalam Islam, yaitu sebagaimana yang ada dalam tujuan umum, “Pembentukan jasmani yang sehat dan kuat dan berdaya menjaga keselamatan”
4.    Berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan Menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Hal ini sudah sesuai dengan tujuan pendidikan yang ada dalam Islam, yaitu sebagaimana menurut Syahminan Zaini yang mengatakan bahwa “Tujuan Pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang berjasmani kuat dan sehat dan trampil, berotak cerdas dan berilmu banyak, berhati tunduk kepada Allah serta mempunyai semangat kerja yang hebat, disiplin yang tinggi dan berpendirian teguh”
5.    Cakap
Hal ini sudah sesuai dengan tujuan pendidikan yang ada dalam Islam, yaitu Mengembangkan kemampuanya untuk menggali, mengelola dan memanfaatkan kekayaan alam ciptaan Allah bagi kepentingan kesejahteraan hidupnya, dan hidup sesamanya serta bagi kepentingan ubudiahnya kepadaNya, dengan dilandasi sikap hubungan yang harmonis pula.

IV.            KESIMPULAN
Tujuan adalah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Pendidikan nasional adalah suatu sistem pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa tujuannya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi  manusia yang Beriman dan bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, Sehat, Berilmu, Cakap, Kreatif, dan Mandiri serta Menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Secara umum tujuan-tujuan pendidikan di Indonesia mencakup tiga ranah perkembangan manusia, yaitu perkembangan: Kognitif, afektif dan psikomotor.
Tujuan pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani serta moral yang tinggi, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat. konsep tujuan pendidikan Islam mengarah kepada tiga bidang asasi, yaitu: Tujuan-tujuan individual, tujuan sosial dan tujuan-tujuan professional
Dan pada dasarnya tujuan pendidikan itu sebenarnya berada dalam tiga jenis atau tahap, yaitu: Tujuan tertinggi atau terakhir bagi pendidikan, tujuan-tujan umum bagi pendidikan, dan tujuan khusus.
Dengan demikian secara garis besar tujuan pendidikan nasional sudah sesuai dengan apa yang dimaksud dengan tujuan pendidikan yang ada dalam Islam.

V.            PENUTUP
Demikianlah pembahasan  mengenai tujuan pendidikan nasional perspektif filsafat pendidikan Islam. Saya menyadari bahwa dalam penulisan atau penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bisa bemanfaat bagi kita semua. Amin...
DAFTAR PUSTAKA

Al-Syaibani, Omar Mohammad Al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, terj. Hasan Langgulung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979 )

Arifin, M., Filsafat Pendidika Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), cet. 5

Ihsan, Fuad, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010)

Pidarta, Made, Landasan Kependidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), cet.V

Tanpa Pengarang, Undang-Undang Republik Indonesia dan Peraturan Pemerintah no.74 thn.2008 tentang Guru dan Dosen, (Bandung: Citra Umbara 2011)

Utsman, Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2010)

Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet. IV






Tidak ada komentar:

Posting Komentar